PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi Internasional merupakan
suatu pola kerja sama yang melintasi batas-batas negara, dengan didasari
struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta diharapkan atau diproyeksikan
untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan dan
melembaga guna mengusahakan tercapainya tujuan-tujuan yang diperlukan serta
disepakati bersama, baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antara
sesame kelompok non pemerintah pada negara yang berbeda. Organisasi
internasional adalah subjek hukum internasional bukan negara. Khususnya, karena
organisasi internasional pada umumnya merupakan gabungan keanggotaan
masayarakat internasional.
Karena memiliki
keanggotaan terbuka yang berasal dari seluruh lapisan masyarakat internasional,
maka sangat penting untuk memperhatikan bagaimana kedudukan kedaulatan jika
dipandang dengan kacamata organisasi internasional. Satu hal yang perlu
diingat, yakni organisasi internasional tidak memiliki kedaulatan supranasional
atau dengan kata lain organisasi internasional, meskipun berada dalam ruang
lingkup internasional, tapi negara tetap memiliki kedaulatan yang tidak bisa
diganggu gugat.
1.2
Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud Organisasi Amnesty Internasional ?
2. Bagaimana terbentuknya Organisasi Amnesty Internasional ?
3. Apakah keistimewaan Amnesty Internasional sebagai organisasi?
4. Bagaimana struktur organisasi dari Amnesty Internasional ?
5. Bagaimana keadaan sekarang dari Organisasi bidang HAM ?
6. Apa landasan hukum dari Organisasi Amnesty Internasional ?
1.3
Tujuan Masalah
Makalah
ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, diharapkan
makalah ini dapat menambah khasanah dinamika keilmuan apa itu Organisasi
Amnesty Internasional.
2. Makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi
bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi mengenai Organisasi Amnesty
Internasional.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Organisasi Amnesty Internasional
Amnesty Internasional adalah salah satu organisasi internasional non pemerintah di
dunia yang bergerak dalam bidang kemanusiaan untuk berkampanye guna
mengusahakan agar tercapainya rasa saling menghargai dan menghormati antar
sesama manusia. Amnesty Internasional
mempercayai bahwa pelanggaran akan hak asasi manusia yang terjadi di belahan
bumi manapun merupakan perhatian utama bagi seluruh umat manusia tanpa
terkecuali. Jadi, dengan harapan untuk dunia yang lebih baik, Amnesty
Internasional akan terus bekerja untuk membangkitkan semangat umat manusia
sehingga membentuk silidaritas internasional antarsesama umat manusia di dunia.
Misi Amnesty Internasional adalah untuk meneliti dan mengadakan sedemikian rupa gerak
untuk memperjuangkan segala tindakan yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan.
Misi ini kemudian dibantu dengan pola kerja sama Amnesty Internasional yang
terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat sperti pemerintah, elit politik,
perusahaan, dan organisasi-organisasi pemerintah internasional.
Amnesty Internasional bekerja dengan dan untuk seluruh umat manusia di dunia dengan
tujuan agar setiap umat manusia dapat merasakan implementasi dari keadilan hak
asasi manusia yang secara jelas terdapat di Deklarasi Universal HAM. Amnesty
internasional secara intensif melakukan penelitian dan kampanye atas
kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di seluruh pelosok dunia. Hasil dari
penelitian dan kampanye ini kemudian diharapkan dapat mempengaruhi pemerintah
dan pihak-pihak lain yang terkait kuat secara politik dalam menetapkan sebuah
kebijakan politis untuk masyarakat yang bersangkutan. Secara singkat, Amnesty
internasional bekerja baik secara global maupun local dimanapun dan bagi
siapapun untuk perubahan ke dunia yang lebih baik.
Beberapa kerja Amnesty internasional dalam penegakan Hak Asasi Manusia
dapat dilihat misalnya pada kasus kekerasan terhadap perempuan, penegakan hukum
dan martabat bagi mereka yang terjebak dalam bencana, menghapuskan hukuman
mati, melawan siksaan terselubung dalam keadilan yang represif, Perlindungan
hukum bagi para pengungsi dan migrant, dan pengadaan hukum internasional
tentang senjata api.
2.2 Sejarah Amnesty Internasional
Amnesty International
dirintis tahun 1961 oleh Peter Benenson, seorang pengacara Inggris yang
meluncurkan “Amnesty ’61”, sebuah kampanye yang membela dua mahasiswa Portugis
yang dipenjara karena melakukan tos politik menggunakan gelas anggur. Benenson menulis pembelaan
yang dicetak di koran-koran di seluruh dunia. Sebagai hasil dari kampanye, pada
bulan Juli tahun 1961, delegasi dari berbagai negara bertemu dan memulai
Amnesty International.Delegasi ini sepakat untuk “mengadopsi” tahanan politik
dari negara-negara lain dan melobi untuk pembebasan mereka atas dasar
kemanusiaan.
Pada tanggal 10 Desember, lilin untuk
amnesti dinyalakan di St Martins di Field, London, untuk memperingati Hari Hak
Asasi Manusia.Selanjutnya, Amnesty International mengirimkan misi ke seluruh
dunia untuk bertemu dengan tahanan politik dan mencapai kesepakatan pembebasan
bagi 140 orang tahanan pada tahun 1963. Organisasi ini segera tumbuh pesat dengan
banyak pengacara dan pejabat publik menyumbangkan waktu dan tenaga atas nama
Amnesty International.Pada tahun 1965, Amnesty International memulai Postcards
for Prisoners Campaign, yang dilakukan dengan mengirimkan kartu pos berisi
dukungan untuk tahanan politik di seluruh dunia. Amnesty International terbukti menjadi
organisasi yang kuat dan efektif serta berhasil melepaskan lebih banyak tahanan
politik setiap tahun termasuk banyak tokoh-tokoh terkemuka. Sebagai ungkapan rasa terima kasih, orang-orang
yang dibebaskan ini turut mengkampanyekan penentangan terhadap pelanggaran hak
asasi manusia terutama yang dialami para tahanan politik.Amnesty International
diakui oleh PBB pada tahun 1969 sebagai sebuah organisasi HAM penting.
Pada tahun 1974, Sean McBride, Ketua
Komite Eksekutif Internasional menerima Hadiah Nobel Perdamaian. Pada tahun yang sama, Amnesty International
mengeluarkan daftar orang-orang yang “menghilang” di bawah diktator Chile, Agusto
Pinochet. Mendampingi daftar adalah suatu paparan kondisi politik dan sosial
di Chile.Pada tahun 1977, Amnesty International sebagai organisasi menerima
lagi Hadiah Nobel sebagai pengakuan atas kontribusinya terhadap hak asasi
manusia global. Amnesty International
terus aktif memperjuangkan hak asasi manusia, meluncurkan kampanye pendidikan,
dan mengekspos pelanggaran hak asasi manusia di seluruh dunia. Ribuan tahanan politik
telah dibebaskan karena upaya Amnesty International yang percaya pada hak-hak
dasar yang ditetapkan oleh PBB dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Anggota-anggota
organisasi direkrut dibeberapa negara didunia pada waktu itu untuk mengadakan
observasi mengenai kondisi pelanggaran HAM yang terjadi, seperti di Jerman
Barat, Belgia, Swiss, Belanda, Norwegia, Swedia, Irlandia, Kanada, Ceylon,
Yunani, Australia, AS, Selandia Baru, Ghana, Israel, Meksiko, Argentina,
Jamaika, Malaya, Kongo, Ethiopia, Nigeria, Burma dan India. Sehingga dapat
dikatakan bahwa Amnesty merupakan organisasi yang terdiri dari
kelompok-kelompok otonom kecil yang bergabung bersama dengan badan-badan
pemerintahan yang lebih besar, sehingga menjelaskan struktur birokrasi Amnesti
cukup kompleks.
2.3 Keistimewaan Amnesty Internasional Sebagai
Organisasi
Ada beberapa keistimewaan yang dimiliki Amnesty Internasional sebagai
organisasi internasional, diantaranya:
1. Tidak terikat oleh pemerintahan manapun, ideology politik manapun,
kepentingan ekonomi manapun, dan kepercayaan manapun.
2.
Demokrasi dan memeliki struktur organisasi tersendiri yang mandiri.
3. Pendanaan organisasi berasal dari sumbangan anggota secara sukarela dan
tidak dibiayai oleh instansi manapun di dunia internasional.
Amnesty internasional menggerakkan setiap anggotanya untuk beraksi
memberikan tekanan bagi pemerintahan terkait, elit politik terkait,
perusahaan, dan badan-badan antar pemerintah yang memiliki pengaruh jika
kebijakan tentang kasus pelanggaran HAM diregulasikan. Beberapa gerak nyatanya
seperti:
Ø Publikasi dan promosi mengenai penelitian yang akan dilakukan pihak Amnesty
Internasional
Ø Demonstrasi public
Ø Anggota organisasi yang terus berjaga-jaga
Ø Kampanye tulisan
Ø Pengadaan pendidikan tentang hak asasi manusia
Ø Pembangunan kesadaran dini masyarakat akan HAM
Ø Lobby langsung
Ø Menarik hati target
Ø Email petisi dan segala bentuk kampanye via internet
Ø Bekerja sama dengan organisasi kampanye HAM local
Ø Aktivitas-aktivitas komunitas
Ø Bekerja sama dengan kelompok-kelompok siswa/pelajar
2.4 Struktur Organisasi Amnesty Internasional
Amnesty Internasional mempunyai struktur-struktur
sebagai berikut :
1)
International Executive Committee
2)
Secretary General
3)
International Secretary Director
1. International Executive Committee
The International Executive Committee (IEC) terdiri dari sembilan orang,
yang kesemuanya merupakan anggota dari Amnesty Internasional. Mereka dipilih
menempati jabatan tersebut oleh the biennial International Council Meeting
(ICM). Anggota dari IEC diganti setiap empat tahun sekali, dengan setengah dari
anggota mengadakan pemilihan ulang pada setiap ICM. Setiap anggota bisa
mengajukan diri menjadi anggota IEC dengan syarat memenuhi dua dari
syarat-syarat yang ditetapkan. Anggota IEC tidak boleh mencakup lebih dari satu
anggota dari setiap Amnesty International dari tingkatan badan nasional yang
sama atau lebih dari satu anggota Amnesty International dari negara manapun,
negara bagian atau wilayah di mana tidak ada badan Amnesti Internasional.
Pada tahun 2009, IEC memutuskan untuk bersama-sama memilih salah satu
anggota tambahan untuk membantu anggota IEC MKI sampai 2011, sesuai dengan
Statuta Amnesti Internasional. IEC mengadakan pertemuan setidaknya dua kali
selama satu tahun dan dalam prakteknya memenuhi setidaknya empat kali setahun.
Peran IEC adalah memberikan bimbingan dan kepemimpinan untuk gerakan Amnesty
International di seluruh dunia. Fungsi-fungsi utamanya ditetapkan oleh
undang-undang dan termasuk untuk:
1. memastikan gerakan sesuai dengan undang-undang Amnesti Internasional
2. memastikan pelaksanaan Amnesti Internasional Rencana Strategis Terpadu
3. memastikan pengelolaan keuangan yang sehat Amnesty International di tingkat
internasional
4. memberikan persetujuan untuk pembentukan bagian, struktur dan badan-badan
lainnya
5. memegang bagian, struktur dan badan-badan lain Amnesty Internasional di
tingakatan nasional atas fungsi mereka dengan memberikan laporan kepada Rapat
Dewan Internasional
6. mengambil keputusan atas nama internasional Amnesty International
7. memastikan pengembangan sumber daya manusia
IEC juga menunjuk dan mengarahkan seorang Sekretaris Jenderal yang
bertanggung jawab dalam tugas harian pelaksanaan gerakan internasional Selain
itu, seorang Sekretaris Jenderal juga bertindak sebagai juru bicara utama
organisasi, penasihat politik utama, dan sebagai kepala kerja eksekutif di
tingkatan badan internasional.. Pada setiap Dewan Eksekutif Internasional, IEC
di setiap perwakilan wilayah menyediakan rekening rinci dari pekerjaan yang
telah dilakukan dan membuat rekomendasi kepada Dewan Internasinal mengenai hal-hal
yang mempengaruhi arah masa depan Amnesty Internasional. Saat ini sendiri
anggota dari IEC yaitu:
1. Bernard Sintobin, International Bendahara. Seorang insinyur sipil Belgia.
2. Christine Pamp, yang berasal dari Swedia, adalah seorang konsultan
wiraswasta di bidang komunikasi, teknologi media, dan pelatihan kepemimpinan.
3. Euntae Pergilah, dari Korea Selatan, adalah seorang profesor Urban Design
dan Perencanaan di Departemen Desain Arsitektur, Universitas Joongbu.
4. Rivas Guadalupe, adalah warga negara Meksiko. Dia lulus dari Sekolah Teknik
Universitas Nasional di México, di mana ia saat ini bekerja sebagai Project
Coordinator.
5. Julio Torales, yang berasal dari Paraguay, adalah Medical Doctor bekerja
sebagai Kepala Departemen Hak Asasi Manusia dan sebagai Senior Dosen / Reader
dalam Neurokimia University.
6. Louis Mendy, adalah seorang profesor Sastra Amerika Universitas Dakar,
Senegal.
7. Peter Pack, menjadi anggota IEC pada Agustus 2007 dan terpilih sebagai
ketua IEC pada September 2007. Dia berasal dari Inggris dan adalah seorang
guru.
8. Pietro Antonioli, yang berasal dari Italia, adalah seorang ahli fisika
partikel dasar yang bekerja di Bologna sebagai peneliti untuk Italian Institute
for Nuclear Physics.
9. Tjalling J. S. Tiemstra, seorang nasionalis Belanda, lulus sebagai Chartered
Accountant dan memiliki gelar master di bidang Administrasi Bisnis.
2. Secretary General
Sekretaris Jenderal adalah pemimpin gerakan dan CEO Sekretariat
Internasional, yang melakukan sebagian besar penelitian dan bekerja untuk
kampanye. Dia adalah kepala juru bicara Amnesti International dan kepala
penasihat politik gerakan IEC, dia memberikan peran kepemimpinan dan motivasi
untuk anggota Amnesty International dan seluruh dunia serta bertanggung jawab
atas kepemimpinan dan pengelolaan suara Sekretariat Internasional. Sekretaris
Jenderal ini dipilih oleh IEC. Saat ini posisi Secretary General diduduki oleh
Irene Khan. Sekretaris Jenderal ini kemudian memimpin sebuah Sekretariat
Internasional.
3. International Secretary Director
International Secretary Director ini bekerja erat dengan para direktur dan
wakil direktur Sekretariat Internasional. Bersama-sama mereka memberikan arahan
strategis, pengelolaan operasional dan dukungan langsung ke staf Sekretariat
Internasional dan relawan. Staf dan relawan serta orang-orang dari Amnesty
International cabang nasional adalah sumber daya yang paling penting Amnesty
International dalam bekerja untuk mempertahankan dan mempromosikan hak asasi
manusia secara global.
2.5 Keadaan Sekarang dari Organisasi Bidang Hak Asasi
Internasional
Di era
modern seperti saat ini, banyak organisasi internasional bermunculan yang
mempunyai tujuan tertentu dan dalam aspek tertentu. Salah satu jenis dari
organisasi internasional adalah International Non Government Organization
(INGO). Ada beberapa INGO yang bergerak dalam lingkup Hak Asasi Manusia.
Aspek spesifik dari INGO yang bergerak dibidang hak asasi manusia adalah
berkaitan dengan permasalahan tentang pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang
kemudian dilanjutkan dengan perlindungan hak asasi manusia.
Seperti yang kita ketahui bahwa masalah yang berkaitan
dengan hak asasi manusia merupakan masalah yang cukup serius dan telah terjadi
di beberapa negara. Kasus mengenai hal ini mendapat perhatian khusus dari
kalangan masyarakat luas ini yang menganggap permasalahan ini masih sering
terjadi dan penyelesaiannya belum bisa dikatakan berhasil. Oleh karena itu,
munculah beberapa INGO yang bergerak dibidang hak asasi manusia, salah satunya
adalah Amnesty International.
Adanya demo dari masyarakat dunia dalam suatu
negara yang memprotes adanya tindak pelanggaran hak asasi manusia, membuat
organisasi ini bergerak lebih maju dibidang hak asasi manusia dimana para
anggota yang bergabung dalam Amnesty International dijadikan landasan utama dalam
upaya ini. Amnesty International mengangkat isu-isu hak asasi manusia,
kampanye, demontrasi dan melakukan lobi langsung kepada masyarakat dengan
kekuasaan pengaruhnya.
Adanya gabungan anggota dalam Amnesty International
adalah untuk memobilisasi tekanan publik dan menunjukkan solidaritas
internasional dalam melindungi hak asasi manusia dan menuntut hak apabila
terjadi suatu pelanggaran hak asasi manusia di suatu negara. Amnesty
International mempunyai visi yaitu agar setiap manusia dapat menikmati hak masing-masing.
Hak ini telah diabadikan dalam Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia dan standar hak
asasi manusia internasional. Sedangkan misi dari Amnesty International adalah
untuk melakukan penelitian tentang pelanggaran hak asasi manusia yang kemudian
dari hasil penelitian tersebut dapat dihasilkan sebuah tindakan untuk mencegah
dan mengakhiri tindakan pelanggaran hak asasi manusia dan juga menuntut
keadilan bagi mereka yang haknya telah dilanggar.
Amnesty International juga merupakan organisasi yang
paling aktif dibidang hak asasi manusia dan memiliki banyak anggota serta
pendukung diberbagai negara. Oleh karena itu, dalam paper ini kelompok kami
akan mengulas lebih dalam tentang Amnesty International mulai dari peran sampai
dengan pengaruhnya dalam bidang hak asasi manusia (HAM) terkait kasus
pelanggaran HAM di Papua.
2.6 Landasan Hukum Organisasi Amnesty
Internasional
Landasan gerak Amnesty Internasional sebagai
organisasi internasional yang bergerak dalam bidang Hak Asasi Manusia adalah
Deklarasi Universal HAM yang juga dipahami dalam PBB. Secagai organisasi
formal, Amnesty Internasional juga memiliki konstitusi dasar yang menjadi
landasan gerak organisasinya, yakni Statuta of Amnesty Internasional.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Amnesty Internasional adalah salah satu organisasi internasional non
pemerintah di dunia yang bergerak dalam bidang kemanusiaan untuk berkampanye
guna mengusahakan agar tercapainya rasa saling menghargai dan menghormati antar
sesama manusia.
2.
Amnesty Internasional dirintis tahun 1961 oleh Peter Benenson,
seorang pengacara Inggris yang meluncurkan “Amnesty ’61”, sebuah kampanye yang
membela dua mahasiswa Portugis yang dipenjara karena melakukan tos politik
menggunakan gelas anggur.Pegadaian tentunya memiliki
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan keuangan
3. Ada beberapa keistimewaan yang dimiliki Amnesty Internasional sebagai
organisasi internasional.
4. Amnesty Internasional mempunyai struktur dari International Executive
Committee, Secretary General dan International Secretary Director
5. Di era modern seperti saat ini, banyak organisasi internasional
bermunculan yang mempunyai tujuan tertentu dan dalam aspek tertentu. Salah satu
jenis dari organisasi internasional adalah International Non Government
Organization (INGO).
6. Organisasi Amnesty Internasional mempunyai landasan gerak organisasinya, yakni Statuta of Amnesty Internasional.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Buku
Teuku May Rudy, 2005, Administrasi & Organisasi Internasional, Refika
Aditama : Bandung – hal.3
2.
Media
Elektronik
a.Statute Amnesty International, http://www.amnesty.org
b.https://petikdua.wordpress.com/2009/11/09/amnesty-international-harapan-penegakan-ham-di-dunia/